BeritaDaerah

Alih Pungsikan Tanah Wakaf Secara Sepihak, Masyarakat Minta Kadus Dasan Imba Desa Sakra Mundur

191
×

Alih Pungsikan Tanah Wakaf Secara Sepihak, Masyarakat Minta Kadus Dasan Imba Desa Sakra Mundur

Sebarkan artikel ini
 

Lombok Timur Lombokfokus.com – Tidak sedikit dari masyarakat mengeluhkan sistem pemerintahan yang sedang di komandoi oleh seorang Wahidun Zohri Kepala Dusun (Kadus) Dasan Imba yang dirasa sudah tidak sejalan dengan cita-cita masyarakat hingga minta Kadus dipecat atau di ganti.

Sulaeman salah seorang masyarakat dusun setempat mengatakan bahwa ia bersama puluhan masyarakat lainnya sering diskusi terkait kebijakan yang diambil oleh Kadus sendiri yang di rasa tidak sejalan dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

“Banyak persoalan timbul karena kebijakan sepihak yang diambil oleh Kadus yang membuat masyarakat menjadi bingung, bahkan permasalahan itu berpotensi memecah belah masyarakat,” kata Sulaiman pada Sabtu, 26 April 2025.

“Salah satunya adalah, kadus menjadikan tanah wakaf milik masjid menjadi jalan tanpa adanya musyawarah, dan tanah yang dibuat menjadi jalan itu sekarang tidak efektif dan tidak jelas penggunaannya karena menjadi jalan buntu, kami masyarakat tidak ingin tanah itu dilanjutkan menjadi jalan,” tegasnya.

Salah satu tempat ibadah di Dasan Imba juga sedang di pertanyakan, bagaimana tidak lanjutnya tempat ibadah di buatkan sertifikat tapi tidak melibatkan masyarakat dalam pembuatannya.

“Tahun 2019 tanah ibadah dan kuburan itu di ajukan pembuatan sertifikat melalui program PTSL, namun sampai sekarang sertifikat itu tidak jelas dan pengusulannya juga tidak melibatkan masyarakat,” ujarnya.

Bukan hanya itu saja sambungnya, sampah juga salah satu bukti bahwa kadus gagal menjalankan tugasnya, padahal sampah itu sudah menumpuk dan mengeluarkan bau tidak sedap dan menjadi sarang penyakit tapi tetap tidak segera di diatasi.

“Sampah itu sudah menumpuk dan busuk, mengganggu kenyamanan masyarakat dan menjadi sarang penyakit, meski begitu tidak ada tindakan yang dilakukan Kadus, setelah kami bersuara di media baru kadus itu melakukan tindakan,” ucapnya.

READ  Ikuti Bootcamp Startup: Creative Design Media Siap Dorong Revolusi Pendidikan Digital Melalui Augmented Reality

“Saat ditanya masalah pengelolaan sampah, kadus malah bilang sampah adalah masalah nasional, sangat jauh dari yang di harapkan masyarakat, masyarakat minta solusi malah di jelaskan sampah menjadi masalah nasional, itu membuktikan kalau kadus ini sudah tidak mampu mencari solusi atas permasalahan di tengah masyarakat,” ujar pak Eman sapaan akrabnya.

Ia bersuara di media atas dasar keluhan dan masukan yang di sampaikan ke kadus selama ini tidak pernah di respon dan terkesan di abaikan, “Kami bersuara di media, karena selama ini suara kami tidak pernah di respon oleh kadus, mungkin karena lokasi sampah itu jauh dari rumahnya makanya tidak di perdulikan,” kata Sulaiman.

Kami tidak ingin masalah ini bisa berlarut-larut tanpa ada kejelasan dan solusi yang nyata, “harapan kami adalah masalah ini segera di atasi agar hubungan sosial kami di tengah masyarakat kembali harmonis,” harapnya.

Bersama masyarakat lainnya yang menjadi perwakilan masyarakat Dasan Imba secara keseluruhan sudah sepakat akan mengajukan pak kadus ke Pemerintah Desa agar di ganti.

“Kami rasa solusinya harus di ganti saja, karena kami melihat pak kadus sudah tidak mampu mengemban amanah sesuai dengan yang di harapkan masyarakat, kami butuh pemimpin yang bisa di ajak diskusi dan bisa bergaul dengan masyarakat,” tegasnya.

“Siapapun yang nantinya jadi pengganti kadus, kami tidak intervensi, kami akan ikut musyawarah dan kesepakatan masyarakat saja,” tutupnya.

Sedangkan Kadus Dasan Imba Wahidun Zohri mengatakan saat di temui di rumahnya pada Minggu, 27 April 2025 belum bisa memberikan keterangan.

Berlangganan Yes No thanks