Mataram, Lombokfokus.com – Asosiasi Pertambangan Rakyat Indonesia (APRI) Nusa Tenggara Barat memastikan penerbitan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kabar gembira ini datang setelah Koperasi Produsen Salonong Bukit Lestari resmi mendapatkan IPR. Berdasarkan dokumen yang diterima Lombok Fokus, izin tersebut tercatat dalam Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dengan nomor 19122400556140005 yang diterbitkan oleh DPMPTSP NTB pada 22 September 2025.
APRI NTB Sambut dengan Syukur
Ketua DPW APRI NTB, Chairy Sibyan, menyambut terbitnya izin ini dengan penuh rasa syukur.
“Alhamdulillah, kita bersyukur akhirnya IPR bisa diterbitkan. Saya berharap ke depan, IPR untuk koperasi lain yang masih dalam proses juga bisa segera keluar,” ujarnya, Senin (22/9/2025).
Ia menambahkan bahwa pihaknya terus melengkapi seluruh persyaratan administrasi, termasuk dokumen lingkungan UKL-UPL yang menjadi salah satu syarat utama penerbitan izin.
“Kita lagi lengkapi semua, termasuk UKL/UPL-nya,” jelas Chairy.
Janji Unik: Cukur Botak Sebagai Rasa Syukur
Sebagai bentuk rasa syukur yang tak biasa, Chairy Sibyan membuat janji unik: ia akan mencukur rambutnya hingga botak setelah IPR resmi keluar.
“Yang pasti, ketua APRI akan cukur botak sebagai rasa syukur atas keluarnya IPR,” ungkapnya sambil tersenyum.
Harapan untuk Koperasi Tambang Rakyat Lain
APRI NTB menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan penerbitan IPR bagi koperasi-koperasi tambang rakyat lainnya di NTB.
“Untuk koperasi yang lain, kami sedang menyusun seluruh perizinannya. Semoga langkah ini menjadi jalan membantu masyarakat untuk menambang dengan legal, aman, dan tunduk pada peraturan perundang-undangan,” tegas Chairy.
Dengan keluarnya izin ini, aktivitas pertambangan rakyat di NTB diharapkan dapat semakin tertata, memberikan manfaat ekonomi, sekaligus tetap memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan.
