LombokFokus|NTB – Tak hanya lewat pertemuan rutin bulanan, kini Forum Silaturrahmi Keluarga Ranggagata (FSKR) menunjukkan komitmennya, dalam membangun kampung halaman tercinta, dengan menggencarkan program-program nyata, yang langsung menyentuh masyarakat Desa Ranggagata, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah.
Ketua FSKR, H. Maskur, S.Pd., mengungkapkan jika program pertama yang sedang digarap yakni penghijauan jalan desa. Sebanyak 1.000 pohon direncanakan akan ditanam di sepanjang jalan raya desa, dimulai dari batas Ranggagata dengan Desa Ungga. Langkah awalnya telah dimulai lewat kegiatan bersih-bersih jalan, dengan pengawalan humanis dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
“Ini sebagai wujud cinta kami pada tanah kelahiran. Kita mulai dari hal sederhana—membersihkan dan menanam pohon, agar desa kita makin asri dan nyaman,” ujar H. Maskur, Rabu (23/7/2025), di Mataram.
“Untuk penghijauan kita dapat dukungan penuh dari perusaahan Sasaka Mandiri, yang berkantor di wilayah Gerung, Lombok Barat,” sebutnya.
Tak berhenti di situ, lanjutnya, FSKR juga bersiap meluncurkan program pemeriksaan dan pengobatan gratis untuk warga desa. Menariknya, program ini FSKR dibantu tim dokter Kelompok Tibun Nabawi NTB.
“Banyak saudara dari Ranggagata yang berprofesi sebagai dokter, perawat, maupun bidan. Kita akan ajak mereka turun tangan, berbagi ilmu dan kepedulian untuk saudara-saudara di kampung,” tuturnya.
“Tapi untuk kegiatan kesehatan pertama yang akan datang, alhamdulillah, kita manfaatkan bantuan tim dokter dari Kelompok Tibun Nabawi NTB,” imbuh H. Maskur.
Langkah FSKR itu pun mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Ranggagata, Mohammad Haikal, Kepala Desa Ranggagata dua periode yang sedikit banyak telah membawa perubahan desa, ke arah yang lebih baik.
“Insya Allah, kami di desa siap membantu semampu kami. Ini kegiatan luar biasa. Kami yang muda masih belajar, dan kehadiran FSKR sangat membantu memperkuat pembangunan desa,” ungkap Haikal di Ranggagata.
Ia pun mengucapkan terima kasih, atas kontribusi seluruh keluarga besar Ranggagata yang tergabung dalam FSKR.
“Semoga segala kebaikan yang dilakukan, menjadi amal jariyah dan mendapat balasan terbaik dari Allah SWT,” harapnya.
Sebagai informasi, setiap kegiatan FSKR di desa selalu dilaksanakan dalam koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, hingga tokoh agama dan masyarakat.
Langkah FSKR menjadi bukti nyata jika sinergi antara warga asli desa, baik yang tinggal di dalam maupun luar desa atau luar daerah, dapat menjadi kekuatan besar untuk membangun desa yang lebih baik, berdaya, dan penuh cinta.(djr)
